Jakarta sedang menghadapi permasalahan lingkungan yang serius, yaitu tingkat polusi udara yang sangat tinggi yang kian mengkhawatirkan bagi kesehatan. Masalah polusi udara telah menjadi perhatian serius di seluruh dunia, dengan dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia, lingkungan, dan perubahan iklim. Dalam konteks ini, kendaraan bermotor sering kali dianggap sebagai salah satu faktor utama penyumbang polusi udara. Namun, apakah benar mobil merupakan penyumbang polusi terbesar?
Mobil dan Emisi Gas Buang
Mobil memiliki mesin pembakaran internal yang menghasilkan berbagai gas buang, termasuk karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus. Emisi gas buang ini memiliki potensi untuk merusak kualitas udara dan menghasilkan efek negatif terhadap kesehatan manusia serta lingkungan. Namun, penting untuk dicatat bahwa teknologi dalam industri otomotif terus berkembang, dengan mobil-mobil modern lebih efisien dalam mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Dilansir dari Detik, berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai emisi gas buang di Australia. Terdapat beberapa merek mobil yang masih menjadi penyumbang emisi terbesar di sana. Menurut kajian National Transport Commission, terdapat 10 merek mobil yang masih menyumbang polusi udara.
Dari kajian tersebut, merek mobil yang paling berpolusi adalah Jeep dengan emisi yang dihasilkan 221 gram CO2/km. Setelah itu ada Isuzu yang rata-rata mobilnya menghasilkan emisi 212 gram CO2/km. Ketiga adalah merek Holden yang menghasilkan 208 gram CO2/km. Selanjutnya disusul merek-merek mobil seperti Ford, Nissan, Toyota, Mitsubishi, KIA, Lexus dan Subaru.
Meskipun begitu ada juga merek-merek mobil yang minim emisi. Berikut adalah merek mobil yang minim emisi:
No | Merek | Rata-Rata Emisi yang Dihasilkan |
---|---|---|
1 | Suzuki | 132 gr CO2/km |
2 | Volkswagen | 143 gr CO2/km |
3 | Audi | 145 gr CO2/km |
4 | BMW | 148 gr CO2/km |
5 | Mazda | 151 gr CO2/km |
6 | Honda | 155 gr CO2/km |
7 | Renault | 158 gr CO2/km |
8 | Mercedes | 159 gr CO2/km |
9 | Land Rover | 167 gr CO2/km |
10 | Hyundai | 172 gr CO2/km |
Peran Bus dan Truk di Polusi Udara
Dalam konteks perkotaan, bus dan truk sering diidentifikasi sebagai kendaraan penyumbang polusi udara yang signifikan. Meskipun jumlahnya mungkin lebih sedikit daripada mobil pribadi, kendaraan-kendaraan ini umumnya memiliki mesin yang lebih besar dan dapat menghasilkan emisi yang lebih tinggi per kendaraan. Terutama di daerah dengan lalu lintas padat, bus dan truk yang beroperasi dalam kondisi stop-and-go dapat meningkatkan emisi gas buang.
Menurut Kompas, bus dan truk memiliki peran yang signifikan dalam polusi udara di Jakarta. Fenomena ini tidak hanya berkaitan dengan jumlah kendaraan, tetapi juga dengan karakteristik operasional mereka dalam lingkungan perkotaan. Emisi yang dihasilkan dari kendaraan-kendaraan besar ini dapat berdampak luas terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
Fokus pada Sepeda Motor sebagai Penyumbang Utama
Namun, yang menarik, dilansir dari Grid Id menyoroti bahwa sepeda motor, bukan mobil, bus, atau truk, sebenarnya merupakan penyumbang polusi terbesar di Jakarta. Meskipun sepeda motor individual mungkin menghasilkan emisi yang lebih rendah daripada kendaraan berukuran besar, jumlah sepeda motor yang sangat besar di kota-kota padat seperti Jakarta menyebabkan total emisi menjadi signifikan. Disamping itu, karakteristik operasional sepeda motor, seperti penggunaan bahan bakar yang lebih boros dan produksi partikel-partikel halus, berkontribusi pada polusi udara yang tinggi.
Kesimpulan
Dari analisis berbagai referensi tersebut, terlihat bahwa kendaraan bermotor, termasuk mobil, bus, truk, dan sepeda motor, semuanya memiliki peran dalam menyumbang polusi udara. Meskipun mobil seringkali mendapat perhatian, bus dan truk juga memiliki kontribusi yang signifikan, terutama dalam konteks perkotaan dengan lalu lintas padat. Namun, sepeda motor, karena jumlahnya yang besar, dapat menjadi penyumbang polusi yang paling besar di beberapa kota.
Dengan demikian, solusi mengurangi polusi udara harus mencakup berbagai jenis kendaraan serta strategi mobilitas yang berkelanjutan, seperti penggunaan transportasi umum yang lebih efisien, pengembangan kendaraan listrik, dan penerapan kebijakan transportasi yang berfokus pada lingkungan. Upaya bersama dari pemerintah, produsen kendaraan, dan masyarakat secara keseluruhan diperlukan untuk menghadapi tantangan polusi udara ini dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Referensi
- https://oto.detik.com/mobil/d-4689161/merek-mobil-penyumbang-polusi-udara-terbesar
- https://www.kompas.id/baca/metro/2022/11/22/bus-dan-truk-kendaraan-penyumbang-terbesar-polusi-udara-di-jakarta
- https://fotokita.grid.id/read/111822865/ternyata-bukan-mobil-jenis-kendaraan-inilah-yang-sumbang-polusi-terbesar-di-jakarta?page=all